Wajib Tahu, Penyakit Yang ditanggung & Tidak ditanggung BPJS 2019
Manusia tentunya menginginkan tubuh sehat. Namun, terkadang penyakit datang tanpa disangka-sangka. Pengobatan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, apalagi untuk penyakit berat. Oleh karena itu, diperlukan dana darurat yang cukup besar. Salah satu yang dapat digunakan untuk mengatasi pembengkakan biaya pengobatan adalah melalui BPJS. Namun, tidak semua pengobatan penyakit dapat dibiayai dengan BPJS. Lantas apa saja penyakit yang ditanggung BPJS? Apakah penyakit kulit ditanggung BPJS? Simak disini ya.
Daftar Penyakit yang Ditanggung Oleh BPJS 2019
Berikut daftar penyakit yang ditanggung BPJS:
Daftar Penyakit Yang Ditanggung BPJS | |
---|---|
1 | Vulvitis |
2 | Veruka vulgaris |
3 | Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo) |
4 | Varisela tanpa komplikasi |
5 | Vaginitis |
6 | Urtikaria (akut dan kronis) |
7 | Tuberkulosis paru tanpa komplikasi |
8 | Tonsilitis |
9 | Tirotoksikosis |
10 | Tinea unguium |
11 | Tinea pedis |
12 | Tinea manum |
13 | Tinea kruris |
14 | Tinea korporis |
15 | Tinea kapitis |
16 | Tinea fasialis |
17 | Tinea barbae |
18 | Tetanus |
19 | Tension headache |
20 | Takikardi |
21 | Taeniasis |
22 | Syok (septik), hipovolemik, kardiogenik, neurogenik) |
23 | Strongiloidiasis |
24 | Status Epileptikus |
25 | Skistosomiasis |
26 | Skabies |
27 | Sifilis stadium 1 dan 2 |
28 | Serumen prop |
29 | Ruptur perineum tingkat 1-2 |
30 | Rhinitis vasomotor |
31 | Rhinitis alergika |
32 | Rhinitis akut |
33 | Refluks gastroesofageal |
34 | Reaksi gigitan serangga |
35 | Reaksi anafilaktik |
36 | Rabies |
37 | Presbiopia |
38 | Pre-eklampsia |
39 | Polimialgia reumatik |
40 | Pneumonia, bronkopneumonia |
41 | Pneumonia aspirasi |
42 | Pitiriasis versikolor |
43 | Pitiriasis rosea |
44 | Pioderma |
45 | Pertusis |
46 | Persalinan lama |
47 | Peritonitis |
48 | Perdarahan subkonjungtiva |
49 | Perdarahan saluran cerna bagian bawah |
50 | Perdarahan saluran cerna bagian atas |
51 | Perdarahan post partum |
52 | Penyakit cacing tambang |
53 | Pedikulosis kapitis |
54 | Parotitis |
55 | Otitis media akut |
56 | Otitis eksterna |
57 | Obesitas |
58 | Napkin eczema |
59 | Morbili tanpa komplikasi |
60 | Moluskum kontagiosum |
61 | Miopia ringan |
62 | Miliaria |
63 | Migren |
64 | Mata kering |
65 | Mastitis |
66 | Malnutiris energi-protein |
67 | Malaria |
68 | Malabsorbsi makanan |
69 | Luka bakar derajat 1 dan 2 |
70 | Lipoma |
71 | Limfadenitis |
72 | Liken simpleks kronis/ neurodermatitis |
73 | Leptospirosis (tanpa komplikasi) |
74 | Lepra |
75 | Laringitis |
76 | Konjungtivitis |
77 | Kolesistitis |
78 | Ketuban Pecah Dini (KPD) |
79 | Keracunan makanan |
80 | Kejang demam |
81 | Kehamilan normal |
82 | Katarak |
83 | Kandidiasis mulut |
84 | Intoleransi makanan |
85 | Insomnia |
86 | Influenza |
87 | Infeksi saluran kemih |
88 | Infeksi pada umbilikus |
89 | Infark serebral/Stroke |
90 | Infark miokard |
91 | Hordeolum |
92 | HIV AIDS tanpa komplikasi |
93 | Hipoglikemia ringan |
94 | Hiperuricemia (Gout) |
95 | Hipertensi esensial |
96 | Hipermetropia ringan |
97 | Hiperglikemi hiperosmolar non ketotik |
98 | Hiperemesis gravidarum |
99 | Herpes zoster tanpa komplikasi |
100 | Herpes simpleks tanpa komplikasi |
101 | Hepatitis B |
102 | Hepatitis A |
103 | Hemoroid grade 1-2 |
104 | Gonore |
105 | Glaukoma akut |
106 | Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) |
107 | Gastritis |
108 | Gangguan psikotik |
109 | Gangguan campuran anxietas dan depresi |
110 | Gagal jantung kronik |
111 | Gagal jantung akut |
112 | Furunkel pada hidung |
113 | Fraktur terbuka, tertutup |
114 | Fluor albus/vaginal discharge non gonorhea |
115 | Fixed drug eruption |
116 | Filariasis |
117 | Faringitis |
118 | Exanthematous drug eruption |
119 | Epistaksis |
120 | Epilepsi |
121 | Eklampsia |
122 | Dislipidemia |
123 | Disentri basiler dan amuba |
124 | Diabetes melitus tipe 2 |
125 | Diabetes melitus tipe 1 |
126 | Dermatitis seboroik |
127 | Dermatitis numularis |
128 | Dermatitis kontak iritan |
129 | Dermatitis kontak alergika |
130 | Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant ) |
131 | Demensia |
132 | Demam dengue, DHF Demam tifoid |
133 | Delirium yang diinduksi dan tidak diinduksi oleh alkohol atau zat psikoaktif lainnya |
134 | Cutaneus larva migran |
135 | Cardiorespiratory arrest |
136 | Buta senja |
137 | Bronkritis akut |
138 | Blefaritis |
139 | Benda asing di konjungtiva |
140 | Benda asing di hidung |
141 | Bell’s Palsy |
142 | Astigmatism ringan |
143 | Asma Bronkial |
144 | Askariasis |
145 | Artritis Reumatoid |
146 | Artritis Osteoartritis |
147 | Apendisitis akut |
148 | Angina pektoris |
149 | Anemia defisiensi besi pada kehamilan |
150 | Anemia defisiensi besi |
151 | Alergi makanan |
152 | Abortus spontan inkomplit |
153 | Abortus mengancam/insipiens |
154 | Abortus spontan komplit |
Kesehatan memang hal yang sangat penting. Namun, tak semua orang dapat menjalankan pola hidup sehat dengan total. Tak heran jika tiba-tiba menyakit datang menghampiri. Bagi tidak yang menyisihkan dana untuk kesehatan sejak awal, hal ini akan terasa memberatkan. Tak jarang pengobatan membutuhkan biaya yang besar hingga menghabiskan harta yang ada, apalagi jika termasuk penyakit yang tidak ditanggung.
BPJS hadir sebagai solusi dari permasalahan ini. Adanya BPJS membuat Anda tak perlu khawatir jika terserang penyakit secara mendadak. Dengan menjadi peserta BPJS dan membayar iuran rutin setiap bulan, maka pembiayaan kesehatan sudah terjamin. Meski demikian, tidak semua penyakit ditanggung BPJS. Ada beberapa penyakit yang tidak ditanggung. Lantas apa saja penyakit yang tidak ditanggung bpjs 2019 dan yang ditanggung?
1. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan merupakan tindakan pencegahan agar penyakit terdeteksi lebih dini. Dengan pemeriksaan dapat dilakukan tindakan agar tidak bertambah parah. Untuk menghindari pemeriksaan penyakit yang tidak ditanggung BPJS, maka Anda harus mengikuti prosedur. Langkah awal adalah periksa di Faskes tingkat 1 sesuai dengan data yang tertera di kartu.
Jika Faskes 1 tidak dapat menangani penyakit Anda, maka dilakukan rujukan. Rujukan dilakukan hanya dengan surat rujukan dari dokter yang ada di Faskes tingkat 1. Hal ini tidak berlalu untuk semua penyakit yang tidak ditanggung BPJS. Jika keadaan sudah gawat, langsung saja ke IGD. Jika yang diderita termasuk penyakit yang ditanggung oleh BPJS, biaya tidak perlu dipikirkan.
2. Pengobatan Penyakit Kronis
Ada berbagai penyakit kronis yang menyerang khususnya pada orang dewasa. Contoh penyakit kronis adalah gula darah, asma, hipertensi, gagal gantung, epilepsi dan masih banyak lainnya. Obat yang tergolong dalam Formularium Nasional (FORNAS) juga ditanggung oleh BPJS sehingga Anda tak perlu khawatir. Jenis penyakit yang tidak ditanggung BPJS 2019 adalah yang obatnya tidak termasuk dalam FORNAS.
3. Tindakan Medis
Tindakan medis yang dimaksud adalah tindakan berupa operasi untuk berbagai penyakit. Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, yakni Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 28 Tahun 2014, operasi termasuk tindakan yang ditanggung pembiayaannya oleh BPJS. Biaya tindakan medis dari penyakit yg tidak ditanggung BPJS 2019 dikembalikan kepada pasien.
Jenis operasi penyakit yang ditanggung oleh BPJS antara lain operasi kista, tumor, usus buntu, batu empedu, amandel, katarak, hernia, dan kanker. BPJS juga menanggung operasi bedah mulut serta mata. Bagi ibu hamil yang tidak bisa melahirkan normal dapat melakukan operasi caesar dengan biaya ditanggung BPJS.
Baca:
- Biaya Maksimal Yang Ditanggung BPJS
- Cara Menutup Polis Asuransi Prudential
- Asuransi Terbaik Di Indonesia
Namun, layanan lainnya kelahiran lainnya seperti suplemen tidak ditanggung BPJS 2019.
Daftar Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS
Tentu tidak semua pembiayaan penyakit ditalangi oleh BPJS. Pihak Pengelola memiliki kententuan tersendiri mengenai jenis penyakit yang tidak ditanggung BPJS 2019. Sebaiknya sebagai peserta BPJS, Anda mengerti apa saja penyakit yang tidak ditanggung. Jika Anda mengerti lebih awal, tentunya Anda tidak akan kaget dan lebih mempersiapkan dana darurat. Berikut adalah penyakit yang tidak ditanggung.
1. Penyakit Akibat Kecelakaan
Penyakit yang timbul akibat kecelakaan ada berbagai macam. Mulai dari luka bakar, patang tulang, tulang retak dan lain sebagainya. Penanganan dari penyakit seperti ini tidak ditanggung oleh BPJS. Hal ini sesuai dengan ketentuan dimana BPJS tidak melayani penanganan yang sudah ada penanggung jawabnya. Dalam hal ini, penanggung utama kecelakaan berada di pihak Jasa Raharja. Bisa dipastikan bahwa hal ini termasuk dalam penyakit yang tidak ditanggung BPJS.
2. Penggunaan Obat
Penggunakan obat kecantikan ataupun segala macam perawatan yang bertujuan untuk memperbaiki penampilan diri tidak dapat dibiayai melalui BPJS. Jika Anda bertanya-tanya apakah penyakit kulit ditanggung BPJS atau tidak. Jawabannya adalah tidak. Terutama jika penyakit kulit yang diderita merupakan akibat dari penggunaan obat-obatan dengan efek samping.
3. Pengobatan Tidak Sesuai Prosedur
Meski penyakit yang diderita termasuk dalam daftar penyakit yang ditanggung oleh BPJS, tidak membuat kelalaian dimaklumi. Menurut peraturan, pembiayaan melalui BPJS harus dengan prosedur. Jika penyakit yang diderita tidak dalam kondisi gawat darurat, lakukanlah proses pendaftaran sesuai dengan prosedur agar tidak dianggap sebagai penyakit yang tidak ditanggung BPJS.
Agar tidak tergolong sebagai penyakit yang tidak ditanggung BPJS, tahap yang pertama dimulai dari pendaftaran di faskes tingkat 1. Setelah itu, baru mengajukan usulan rujukan misalnya ke rumah sakit daerah. Jika penyakit yang diderita tidak bisa ditangani di rumah sakit daerah, baru selanjutnya dirujuk ke rumah sakit lain.
Kelalaian dalam proses administrasi di awal hanya membuat pembiayaan Anda tidak ditanggung BPJS. Lakukan proses yang sesuai agar penyakit Anda termasuk dalam penyakit yang ditanggung oleh BPJS.
Baca:
- Cara Menonaktifkan Jamsostek Ketenagakerjaan
- BPJS Kesehatan Sebagai Perusahaan Swasta
- Jenis Asuransi Kesehatan
- Merek Jasa Asuransi
Itulah tadi ulasan mengenai penyakit yang ditanggung oleh BPJS beserta yang tidak ditanggung BPJS 2019. Pastikan Anda memahami ketentuan mengenai BPJS Kesehatan dengan benar agar tidak keliru dalam memanfaatkanya. Selain itu, bayarlah iuran dengan rutin setiap bulannya. Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan Anda. Selamat menjaga kesehatan ya.
Loading...